Angka Kecelakaan di Indonesia Peringkat Pertama di ASEAN (kutipan)

Culture

Rabu, 24 Februari 2010 | 21:15 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Wakil Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Brigjen (Pol) Wisjnu Amat Sastro menyatakan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia menempati urutan pertama di ASEAN.

“Sekadar diketahui, Indonesia saat ini berada pada peringkat pertama tingkat kasus kecelakaan lalu lintas di ASEAN,” katanya saat sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) bersama Tim Terpadu Tingkat Pusat, Rabu (24/2/2010).

Ia menyebutkan, selama periode 2004 hingga 2008, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Sulselbar telah mencapai angka 60.809 kasus.

Korban luka ringan mencapai 43.458 orang, luka berat 24.355 orang, korban meninggal 15.963 jiwa, dan kerugian materill mencapai Rp 84,416 juta per tahun. Mengenai usia korban, sebagian besar masih tergolong produktif.

Terkait hal tersebut, Wisjnu menuturkan, ada empat faktor penyebab utama kecelakaan lalu lintas, yakni kondisi kendaraan, kondisi jalan, lingkungan, dan pengendara.

Faktor kendaraan sebanyak 2.803 kali kecelakaan, faktor jalan 1.842 kali, faktor lingkungan 577 kali, faktor manusia 35.557 kali, dan faktor lain 1.266 kali.

Sementara itu, Ketua Tim Terpadu Tingkat Pusat Etha Bulo menjelaskan, ada lima landasan terbentuknya UU No 22 tahun 2009, antara lain pemisahan fungsi regulator dan operator, menegaskan peranan pemerintah daerah, partisipasi pihak swasta dan masyarakat, pengutamaan keselamatan dan keamanan, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Yang jelas, kami berharap UU baru ini bisa berjalan maksimal dan dapat diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya.

Sosialisasi itu juga dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, Panglima Kodam VII Wirabuana Mayjen TNI Hari Krisnomo, bupati/wali kota se-Sulselbar, pimpinan satuan kerja perangkat daerah se-Sulselbar, kejaksaan negeri, siswa SMA, elemen mahasiswa, aktivis masyarakat, dan Komisi V DPR RI.

Sumber : Kompas

Jadikan Facebook Tempat yang Aman Untuk Anak

About Children, Culture

Kita semua udah sering denger tentang mulai banyaknya anak remaja wanita yang hilang gara-gara Facebook.. rata-rata ABG yang lagi kasmaran.. Ok.. beberapa dari kita tentunya tertawa mendengar berita ini.. tapi saya yakin, tidak untuk orang tua yang memiliki anak perempuan yang masih ABG dan punya FB juga..

Dilihat dari usianya, ABG disaat itu memang sedang bekembang.. mencari jati diri, mulai menyukai pasangan.. dan.. ingin diakui (eksis) di lingkungannya.. singkatnya.. mereka masih labil dan mudah dipengaruhi..

Melarang mereka untuk tidak menggunakan FB akan sangat sulit.. karena banyak warnet tersebar.. mereka pun butuh internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya.. FB sudah bisa diakses melalui HP.. mungkin mereka punya komunitas yang sehat di account FB nya.. Bingung ya.. Sama saya juga.. saya belum pernah punya anak seusia itu.. tapi saya punya adik, sepupu dan keponakan yang sering saya perhatikan via FB ini..

Dari beberapa tabloid yang saya baca, ada beberapa tips yang mungkin berguna..

Satu
Mungkin sudah saatnya orang tua ikut memiliki FB sendiri.. 🙂

Dua
Ikut online bareng dan nanya ini-itu.. biarin pura pura bego juga.. :p Kalo si anak ga mau online bareng ya.. biarin aja.. kita masih bisa memantau dengan cara yang lebih kreatif.. hehehe..

Tiga
Kasih pengertian tentang manfaat dan efek samping berinternet.. terutama tentang setting privacy di FB, remove orang yang ga dikenal.. tolak orang asing yang minta di add.. termasuk penggunaan webcam ketika chating apalagi dengan orang asing.. ow iya.. photo-photo seksi sebaiknya jangan disuruh dipajang karena bisa menarik perhatian juga..

Empat
Etika ketika update status dan memberi komentar.. Baru baru ini ada kasus seorang anak di bogor yang ditahan karena menjelek-jelekan temannya via FB.. dia divonis dua setengah tahun penjara.. Nah lho!

Lima
Alihkan aktivitas anak ke aktivitas outdoor dan bikin itu sesuatu yang menyenangkan..

Eh, yang ke Enam nih..
Umm.. cari cara bagaimana  supaya kita tau anak kita janjian ama orang ngga dikenal di FB.. Beda lho, kita kenal orang di dunia nyata dan meiliki FB dengan orang yang dikenal melalui FB kemudian ketemu di dunia nyata..

Apalagi ya.. udah dulu deh..
Hmm.. repot ga sih jadi orang tua? ^_^

Sumber :

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/09/10422483/Cegah.Predator.Online.Anak

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/09/10523298/Trik.Aman.Internetan.untuk.Anak

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/09/11410466/Agar.Anak.Tak.Jadi.Target.Kejahatan.Siber

Banjir Bandung

Culture, Environmentalism, FreeMinded

Nih ya.. kalo ujan di Bandung.. biasanya macet dan banjir.. gara-gara jalan banjir, jadi macet.. tapi banjir ini karena apa ya? Sampah? Kurang saluran air? Atow curah hujan yang tinggi? Beuh.. ga tau deh..

Banjir = macet = buang waktu = stress = kotor = penyakit

Beberapa versi tentang penyebab banjir di Bandung..

Satu
Dinas tata kota Bandung harusnya bekerja sama atau mau mendengarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup berikut dampak negatif nya..
Resapan air hujan di daerah Bandung Timur yang semakin berkurang karena ‘pembangunan’ ini yang konon penyebab banjir..
Kenapa bisa terjadi? Hal ini terjadi karena pohonnya banyak ditebang.. ‘pembangunan’ yang menyebabkan air hujan tidak dapat diserap oleh tanah.. Mirip seperti daerah puncak dan Bogor yang ‘mengirim’ air hujan ke Jakarta berupa Banjir..

Dua
saluran air yang kurang mamadai.. Kurang besar, tersumbat tanah dan sampah..
Khusus untuk sampah, padahal ini bisa diatasi dengan menyediakan tempat sampah ditambah kesadaran masyarakatnya sendiri untuk tidak membuang sampah ke selokan.. atau ke cikapundung.. Cikapundung itu sungai.. bukan tempat sampah..
Cikapundung pun menyempit karena penumpukan sampah.. Sampah dari mana? Ya sampah dari masyarakat lah.. kenapa mereka membuang sampah ke sungai? Karena mereka ga ngerti.. Jadi.. Pemerintah juga harus mengajari mereka tentang sampah ini.. kalo perlu berlakukan sanksi tegas dengan tuduhan mencemarkan lingkungan hidup.. jangan pencemaran nama baik doang yang diurus..

Hal sederhana yang bisa kita lakukkan adalah membuang sampah pada tempatnya.. jika pemerintah tidak menyediakan tempat sampah ini, ya.. jangan buang sampah ke jalan dong.. simpen dulu sampe nemu tempat sampah.. gitu aja ko repot..

Satu lagi adalah jenis sampah itu sendiri..
Ada sampah yang bisa hancur dan ada yang tidak.. hmm.. saya ngga akan membahas jauh tentang jenis-jenis itu.. Pokoke, kurangi penggunaan produk bahan plastik.. Contoh.. ga perlu pake kantong plastik kalo kita bawa tas.. ga perlu pake sedotan.. takut kemasan minumannya kotor? Tinggal bersihin doang pake tissue ko..

Saya nulis ini soalnya beberapa hari yang lalu pas ujan gede di Bandung, daerah Pelajar Pejuang tuh banjir.. ada beberapa kendaraan yang mogok.. teruss.. motor mendadak nekat ngelawan arah karena menghindari banjir.. dan.. macet uedaaann.. wuaahh.. males deh.. masa Bandung “Kota Kembang” kaya gini.. jangan nunggu terlalu parah.. dan jangan bilang banjir ini adalah hal yang “biasa”..

Infotainment Vs Privasi

Culture, FreeMinded

Berhubung saya lagi males tanya Mr. Google,  saya coba buka diskusi tentang kebebasan Pers.. (kalau memungkinkan) kita persempit di seputar kebebasan Infotainment dalam mencari berita .

Sejauh mana batasan Pers Infotainment dalam mencari berita?

Apa batasan hal tersebut jika dihubungkan dengan privasi dan hak individu untuk hidup tenang?

Siapa yang bertanggung jawab jika berita yang disampaikan adalah tidak benar dan malah menimbulkan konflik atau sebagai propaganda? Apakah Pers Infotainment pun ‘kebal’  hukum?

Banyak ya? ^_^